Sukses tak bisa diraih dalam sekejap. Umumnya keberhasilan itu diperoleh lewat perbuatan dan kebiasaan yang baik. Kebiasaan ini akan memberi kekuatan dan mendorong kita untuk terus-menerus melakukan tindakan positif sampai akhirnya mencapai tujuan.
William Jones, seorang psikolog asal Amerika Serikat, mengatakan, “Apa saja yang dilakukan selama 45 kali berturut-turut akan menjadi sebuah kebiasaan.” Maka, bila selama 45 hari Anda melaksanakan suatu komitmen (misalnya tidak merokok, lari pagi atau bekerja demi mencapai sasaran yang ditargetkan), Anda akan memastikan kesinambungan hasil yang lebih baik.
Cobalah terapkan lima kebiasaan di bawah ini. Meski bukan satu-satunya kiat, kebiasaan tersebut cukup terbukti mendatangkan kesuksesan bagi orang yang menggeluti bisnis penjualan.
1. Menulis Tujuan
Dalam menjalani kehidupan dan pekerjaan, orang-orang sukses selalu punya tujuan. Mereka juga senantiasa menuliskan dan mengevaluasinya setiap hari. Mencatat tujuan akan mengingatkan “alasan” kenapa Anda terjun dalam bisnis ini. Catatan tersebut akan menjaga Anda tetap fokus, serta menolong Anda melewati saat-saat sulit. Dengan menulis, wujudnya akan terasa lebih nyata dan konkrit daripada berupa ingatan dalam pikiran.
Tetapkan tujuan sebagai penuntun dalam setiap langkah Anda. Ini adalah kunci untuk meraih sukses sesuai dengan rencana. Bukan karena hoki semata.
2. Mendengarkan
Apakah Anda lebih tertarik pada apa yang harus dikatakan ketimbang ucapan lawan bicara Anda? Apakah dalam ngobrol Anda lebih banyak menjawab daripada bertanya? Apakah Anda mengarahkan percakapan dengan tujuan memperoleh “persetujuan dari orang lain”? Mendengarkan adalah unsur penting untuk sukses, namun banyak di antara kita tidak membiasakan diri sebagai pendengar yang baik.
Kunci dalam mendengarkan adalah: berhentilah sejenak ketika merasa hendak berbicara. Pusatkan perhatian pada apa yang dikatakan orang lain, lalu ajukan sejumlah pertanyaan. Dengarkan.
3. Tindakan –Bukan Hasil
Kebanyakan orang hanya memperhitungkan hasil (result). Tapi terlalu fokus pada hasil malah bisa “kontra-produktif”. Jadi, mulailah berkonsentrasi pada tindakan. Biarkan hasil terjadi dengan sendirinya.
Lebih memperhatikan hasil cenderung menjebak kita untuk mengerjakan “hal yang tepat” ketimbang melakukan “sesuatu”. Ini kerap merupakan awal dari kegagalan. Ingat, Thomas Alva Edison melakukan lebih dai 1.000 percobaan (tindakan) hingga akhirnya menemukan lampu pijar (hasil). Bila dia dulu terlalu mengikat diri pada hasil, mungkin kita semua kini masih berada dalam kegelapan.
Tindakanlah yang mendatangkan hasil. Tindakan yang berkelanjutan akan membawa hasil yang lebih besar dan lebih banyak. Tindakan konsisten—di mana setiap langkah terselesaikan sebelum bergerak ke langkah berikutnya—adalah suatu pola keberhasilan.
4. Menjaga Perjanjian
Anda mungkin sering melihat orang ingkar janji. Misalnya, berjanji menelepon, ternyata tidak sama sekali; sepakat untuk bertemu di suatu tempat, tapi tidak muncul. Semua ini membuat Anda tidak percaya pada orang itu.
Menjaga kesepakatan merupakan suatu kebiasaan yang harus dipelihara. Melanggarnya adalah tanda dari kurangnya komitmen. Menghormati tujuan dalam membuat dan menepati janji akan menjamin hampir 100% kesuksesan kita.
5. Berpikir Positif
Sudah cukup banyak hal negatif di dunia ini. Menurut Jerry Wilson, pengarang Word of Mouh Marketing, setiap tiga hal yang baik yang diucapkan orang akan diikuti oleh 33 komentar buruk lainnya. Mengatakan hal-hal yang menyenangkan tentang orang atau perusahaan akan menimbulkan citra positif. Dalam dunia yang menonjol dengan hal-hal negatif, hal itu akan menarik orang ke diri kita bagaikan magnet yang kuat.
Bila ingin bicara negatif, upayakanlah untuk berhenti. Kembangkan hal-hal positif, atau paling tidak diam. Menjadi orang yang berpikiran positif adalah hal yang bisa “ditabung di bank”, dan “bunganya” akan membuahkan kekuatan, kepemimpinan, serta kesuksesan.
Apa Yang Anda Cari?
Jumat, 05 Februari 2010
Langganan:
Postingan (Atom)